Oh iya, Aku punya ide nih untuk buat cerbung. Cerbungnya tentang kehidupanku di kampus. haha. penting enggak penting sih. Tapi menurutku ini perlu diceritakan, mengingat kesempatan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi bagiku tidaklah mudah. Banyak tantangan yang sudah aku lalui hingga sekarang aku sudah menginjak di semester dua. hehe.
Seharusnya cerbung ini aku buat sewaktu semester satu, berhubung tidak terkoneksinya antara niatan serta usaha yang kuat, alhasil baru kesampaian sekarang. Jadi, doakan ya agar cerbung ini bisa aku post secara rutin. Ya, sebulan sekali atau seminggu sekali mungkin wkwk.
Jadi setelah aku lulus dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) pada tahun 2015 lalu, aku memilih untuk vakum atau tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terlebih dahulu. Aku memutuskan untuk bekerja serta mencari pengalaman lain agar hidupku lebih berwarna xD . Singkatnya, pada tahun lalu 2017 aku memberanikan diri untuk melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi swasta. Mengapa swasta ? Supaya aku dapat tetap melanjutkan pekerjaan di pagi hari, setelah itu dilanjutkan kuliah di malam harinya.
Aku adalah seorang mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Sidoarjo. Sekarang aku "masih" semester dua dan akan menghadapi UTS xD . Aku mengambil jurusan ilmu komunikasi. Jurusan ini lah yang akhirnya menarik hatiku dan menjadi pemenang dari beberapa jurusan yang sempat membuatku bingung. Sebenarnya, jurusan yang sedang aku ambil saat ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan jurusan sewaktu aku duduk di bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yaitu Akuntansi. Nah, sungguh keluar jalur kan ? Beberapa postingan sebelum ini aku pernah membahas beberapa topik tentang akuntansi, itu adalah tugas praktik ku dulu xD . Sungguh sangat di luar dugaan sehingga aku bisa memutuskan untuk mengambil jalur yang sangat jauh dari bidangku sebelumnya.
Bagaimana bisa aku mengambil jurusan yang berbeda dengan jurusanku sewaktu SMK dulu ? Pertanyaan muncul, bagaimana dengan orang tuaku ? Apakah mereka tidak protes atau tidak menolak kemauanku tersebut ? Jawabannya iya setengah tidak. Nah loh hahaha. Jadi untuk masalah jurusan, orangtuaku memberikan 100% pilihannya sesuai keinginanku, dengan syarat bahwa jurusan yang aku ambil ini "jelas" dan "sreg". Bukan berarti ada jurusan yang tidak jelas ya, tapi aku telah menjelaskan kepada mereka bahwa pilihan ini yang benar benar terbaik untukku. Alhamdulillah mereka memahami dan mendukungku.
Buat kalian yang masih ragu, takut untuk memilih jurusan, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan orang tua, guru, teman-teman, kakak kelas,mantan,hehe. Karena dulu aku juga merasakan galaunya memilih jurusan, dan aku berkonsultasi kepada yang aku anggap mampu untuk memberiku jalan keluar, salah satunya Google xD. Yes, Google sangat membantuku pada saat itu, karena aku dapat dengan bebas mengkases dan mencari tahu apa saja yang akan dipelajari pada jurusan yang akan aku ambil. Dan ternyata, ilmu komunikasi lah yang menjadi pilihanku.
Berbekal dengan tekad dan niat yang kuat, akhirnya aku tercatat secara resmi (ciyeilah) menjadi mahasiswi di PTS tersebut pada bulan September 2017. Bercerita sedikit tentang ospek ku tahun lalu, tidak terlalu istimewa namun cukup berharga karena dalam ospek tersebut tidak diisi dengan hal-hal yang "aneh" seperti senior yang usil terhadap junior, tidak sama sekali. Bahkan, ospek saat itu diisi dengan materi materi yang berkaitan denga kampus, agar mahasiswa baru lebih dekat dan mengenal dengan kampus serta seluk beluknya. Selain itu, diisi dengan games games dari senior. Menurutku, hal semacam itu harus tetap ada, karena sudah bukan zamannya lagi untuk "mengerjai" para mahasiswa baru dengan membawa perlengkapan dan peralatan yang diluar akal sehat. haha.
Hari pertama kuliah, aku masih ingat saat itu aku masih sangat lugu (hahahaha). Terang saja, sifatku sejak dulu memang tidak berubah, agak sulit untuk beradaptasi pada awal awal masuk pada lingkungan baru. Seminggu pertama kuliah, masih diisi dengan perkenalan dan kontrak kuliah saja. Hingga pada saat menginjak UTS pertama, rasanya tidak menyangka bahwa sudah tiga bulan aku kuliah (lebay deh). Singkatnya, di semester satu ini masih belum banyak tugas tugas yang menumpuk seperti halnya kakak tingkat ketika bercerita bahwa bisa saja dalam sehari mendapat tugas di seluruh mata kuliah pada hari itu. wkwk. Pada saat semester satu ini, aku tidak merasakan beban yang begitu dalam. Mungkin hanya beban ketika harus menelan pahit harus berpisah dengannya.
Ada satu hal yang aku lupa, yakni teman-teman. Bagaimana teman sekelasku sewaktu kuliah ? Ini bagian yang paling seru. Karena aku menemui banyak karakter yang sangat berbeda, serta usia yang berbeda beda pula. Faktanya aku termasuk golongan mahasiswa yang telat kuliah. haha ya emang sih. Karena bisa dibilang, rata-rata teman sekelasku lulus pada tahun 2017, sedangkan aku tahun 2015 xD ahahaha. Bagiku ini sungguh menarik, menimba ilmu, bertemu setiap hari dengan mereka yang usianya di bawahku, dan mereka yang usianya di atasku. Hal yang akan aku ingat selalu.
Dari kpopers hingga gamers, mereka berkumpul menjadi satu dalam kelas. Banyak kelucuan yang mereka tampakkan ketika sedang tidak ada dosen. Mereka sangatlah "gila" dalam koridornya, tapi mereka juga memiliki pikiran yang cukup "kritis" ketika menghadapi sesuatu yang tidak dalam jalurnya, misalnya saja jadwal mata kuliah yang agak rancu, dosen yang tidak tepat waktu, bahkan agenda kampus yang menurut mereka tidak jelas, mereka akan sangat "meminta" kejelasan tersebut.
Sungguh, aku benar-benar menjatuhkan kepada pilihan yang sangat tepat. Mengapa ? Karena aku berkutat dengan mereka yang juga memiliki pikiran yang visioner, serta mampu bekerja sama dengan baik dalam kelas maupun di luar kelas. Selain itu, mata kuliah yang telah aku lalui dalam semester satu ini beberapa diantaranya aku menyukainya dan menjadi tantangan untukku untuk mempelajarinya, seperti pengantar ilmu politik, statistika, pengantar ilmu komunikasi, dan yang lainnya. hehe ini bukan pencitraan xD tapi memang benar adanya. Meski ada beberapa kebijakan dari dosen dan gaya mengajarnya yang "agak" kurang sreg denganku, tapi sejauh ini aku menikmatinya.
Kepenatan mulai muncul dalam diriku. Teman-teman merencanakan sebuah ide yang sangat bagus untuk menjernihkan fikiran selepas UAS, yakni liburan. Ya, ini liburan pertama kami sewaktu kuliah... Meski partisipan kurang dari 50% dari teman sekelas yang ada.. Aku tetap melaluinya dengan baik.
Pada saat itu kami merencakan liburan ke ......
"Bersambung"
0 Comment:
Posting Komentar
thank you for your comment and reading this post :)