Writing is how I express what I see, what I do, what I read and what I feel.

17.5.23

#SelfExperience : Riding to Paris Van Java (Day 3 - end)

17.5.23 Posted by Agnes Devita , , , No comments

Hari Ketiga di Jawa Barat

A.k.a hari pertama di Bandung. Niatnya pagi pagi pengin jalan-jalan, ternyata badan masih pegal to the max. Jadi kami menghabiskan waktu dari pagi ke sore hanya di rumah. Diisi dengan kegiatan cuci baju, makan, dan tidur. Malam hari kami mulai pergi, tapi yaaa pergi ke dekat dekat rumah saja si.

Kami pergi ke Braga, Alun-Alun Bandung, di sekitaran tempat tersebut. Hanya jalan-jalan kemudian pulang. Hari itu rasanya kami terutama aku masih ingin "mengistirahatkan" badan.






Hari Keempat

Tips dari aku, kalau mau liburan, selalu siapkan ITINERARY. Liburan kali ini hal yang cukup disayangkan, aku nggak secara maksimal menyiapkan itinerary. Padahal biasanya aku well prepared soal ini, supaya hemat waktu. Di hari keempat, aku secara dadakan mencari tempat wisata yang ingin dikunjungi. Bermodal mencari di Tiktok dan google maps, akhirnya kami menuju 2 lokasi.

2 lokasi ini terletak di Bandung Selatan. Yang pertama kami menuju ke Nuansa Riung Gunung, yang terletak di Pangalengan. Ini tuh kebun teh, luas banget. Sepanjang mata memandang saat perjalanan, hamparan kebun teh di kanan dan kiri sangat luas. Disini nggak hanya kebun teh saja, tapi juga ada fasilitas lain seperti kantin, musholla, dan juga ada tempat untuk camping yang sudah disediakan. Sayangnya kemarin aku lupa soal biaya camping itu. Untuk HTM ke Nuansa Riung Gunung, 15.000 per orang dan biaya parkir motor 5.000



Ini pertama kali aku ke kebun teh, masyaAllah indah, adem dan rasanya pengin lama lama disitu. Tapi ya karena keterbatasan waktu, jadi kami menuju ke lokasi kedua.

11.5.23

#SelfExperience : Riding to Paris Van Java (Day 1 + 2)

11.5.23 Posted by Agnes Devita , , , No comments
Syukurlah masih inget kalau punya Blog. Terakhir postingan tahun lalu, berasa ngepost setahun sekali udah kayak lebaran HAHA.

Btw, mau bagi pengalaman pribadi lagi. Terakhir liburan jauh ke Jogja, itupun udah 4-5 tahun yang lalu :'( udah lama banget ya. Nah baru banget aku liburan sekaligus mudik ke Bandung, naik motor. YES! NAIK MOTOR. Jangan ditanya butuh berapa jam, tapi butuh berapa hari WKWKWK.

Total perjalanan dari Sidoarjo ke Bandung sebenarnya "normalnya" menurutku 17-20 jam, itu sudah terpotong ishoma, dan melihat kondisi jalan juga, macet atau tidak nya. Namun beda cerita saat aku mudik kemarin, aku butuh waktu 2 hari untuk perjalanan. Rasanya pengin nangis, dan memang nangissss beneran di tengah perjalanan karna nggak kuatttt. Kalau diingat-ingat lagi, ngakak banget karena sok-sok-an nantangin ke Bandung naik motor, al-hasil pas balik ke Sidoarjo, runtuh semua pertahanan badan ini hahahaha.

Hari pertama di Jawa Barat

Sebelum sampai Bandung, aku bersama suami (jiakh suami, iya gengs aku dah married xD) mampir dulu ke Pangandaran. Padahal belum sampai rumah Bandung, bisa bisanya belok ke Pangandaran. To be honest, sebenernya niat ke Pangandaran itu besoknya saat sudah sampai rumah. Ternyata rencana berganti dan akhirnya kami ke Pangandaran dulu. HTM ke area Pantai Pangandaran 20.000.

Sebenernya sampai Pangandaran kurang lebih pukul 3 sore, namun karna kami berdua harus menginap dan nggak tau mau menginap dimana, akhirnya kami cari-cari dulu penginapan sekitar. Tapi tenang aja, di area Pantai Pangandaran, banyak banget jasa yang menawarkan penginapan-penginapan, biasanya mereka mengenakan rompi warna krem, dan mereka ramah juga. Untuk wisatawan yang clueless seperti kami, pakai jasa mereka sangat membantu. Kemarin kami berdua dapat penginapan yang cukup murah, 250.000/malam. Fasilitas juga komplit, but non AC. Nama penginapannya Pondok Rahayu,  alamatnya di Pananjung, Kec. Pangandaran, Kab. Pangandaran, Jawa Barat, bisa cek di Google Maps. Ada 2 tingkat, dan cukup dekat dengan Pantai Pangandaran. Singkatnya kami sampai penginapan pukul 5 sore, dan jalan jalan sekitar pantai waktu malam hari.


Pantai Barat Pangandaran

Hari kedua di Jawa Barat

Tepatnya masih di Pantai Pangandaran, niat hati pengin lihat sunrise di Pantai Timur Pangandaran ternyata kami kesiangan. Tapi lumayan dapet view begini. Rameeee pol. 


Pantai Timur Pangandaran


Karena kemarin belum sempat main-main di Pantai Barat, akhirnya sekalian kami "mampir" kesana hihi. Dua kali lipat lebih rame daripada di Pantai Timur. 



Kami berdua punya ide untuk menelusuri pantai lain, karena jam checkout masih pukul 12 siang. Akhirnya kami ke Pantai Batu Hiu. Waktu tempuh dari Pantai Barat Pangandaran ke Pantai Batu Hiu kurang lebih 20 menit, tapi nggak kerasa lama karena kalian akan disuguhkan view pantai sepanjang perjalanan dan jalan jalan pedesaan, tenang aja medannya udah bagus. HTM ke Pantai Batu Hiu kalau nggak salah 20.000 juga. View Pantai Batu Hiu dari atas asli cakep banget. Ada stand-stand makanan dan cinderamata juga, bisa buat piknik keluarga.


Pantai Batu Hiu

Setelah dari Pantai Batu Hiu, kami kembali ke penginapan untuk persiapan checkout. Dan perjalanan kami dimulai (LAGI). Dan lagi-lagi, kami tidak langsung pulang ke rumah, melainkan mampir ke Garut. Dimana yang sebenarnya itu jalur yang jauh kalau harus ke Bandung, karena kami pengin menghindari jalur macet dan sekaligus pergi ke pantai yang ada di Garut. Dari Pangandaran kurang lebih pukul 12.30, kami menuju Pantai Cijeruk Indah, Garut. Yang tidak disangka pun sampai disana sangat sore, yaitu pukul 5 sore.

Sangat lebih tidak disangka lagi saat sampai sana, kami kaget karena pantainya kondisi surut :'( . Namun ternyata, kami direkomendasikan untuk menyebrang menggunakan perahu untuk bisa ke Pantai Cijeruk Indah. Nyebrang deh kami akhirnya, agak takut juga karena ini pertama kalinya kami nyebrang pakai perahu bersama motor wkwk.




Ketika sudah sampai Pantai Cijeruk Indah, kesan pertama yang bisa aku kasih adalah TENANG. Asli tenang banget pantainya, nggak ramai, nggak banyak sampah juga, bisa buat camping.
Btw, HTM ke Pantai Cijeruk Indah 5.000 saja. Untuk biaya sekali penyebrangan 15.000/motor, jadi total 30.000 (bolak balik).

Pantai Cijeruk Indah, Garut


Setelah dari Garut  barulah kami bergegas ke Bandung. Dan kalian tau ? Kami sampai pukul 12 malam. Cuacanya dingin (bener bener definisi dingin banget) , kebetulan sempat hujan agak lama, medannya naik turun gunung, ada yang medannya terjal juga, dan sempat macet lama di Nagreg karena diberlakukan one way. Wahhhhh rasanya sungguh sulit dideskripsikan. Lega, capek, rontok badan jadi satu. Sampai Bandung, kami nggak langsung istirahat, melainkan beli seblak wkwk. Jujur laper maksimal, sebab di tengah perjalanan pun aku sempat ambruk gara gara nggak kuat dingin dan tulang pengin copot hahaha. 
 


Sekian dulu ceritanya yaaa, perjalanan belum berakhir, bahkan baru akan dimulai saat sampai Bandung.
To be continue for day 3 dan seterusnya....


Note : Perjalanan hari pertama kami sebenarnya adalah hari kedua kalau dihitung sejak berangkat dari Sidoarjo, supaya lebih ringkas jadi aku pakai patokan saat sudah masuk di Jawa Baratnya. Hari pertama start pukul 7 pagi dari Kebumen, Jawa Tengah ke Pangandaran, Jawa Barat pukul 3 sore, berarti 8 jam. Kemudian hari kedua start dari Pangandaran ke Bandung, 11 jam lebih. 
Total perjalanan 19 jam. LAMA BANGET KAN!!! IYA EMANG!! 

16.6.22

Aku Masih Mencari

16.6.22 Posted by Agnes Devita No comments
Sulit menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan segala hal yang terjadi belakangan ini. Cenderung takut untuk menuangkannya, sebab bisa jadi yang semua dirasakan hanyalah sebuah bentuk penyangkalan untuk penghiburan terhadap diri sendiri. Ketakutan itu berujung pada kekhawatiran yang melampaui batasnya sehingga kontrol diri sulit menemui ujungnya. Terlihat lucu ketika membaca tulisan ini, sebab sebelumnya aku menyemangati dengan kata "everything is gonna be ok" namun kini, aku tidak sama sekali.

Apa yang sedang dilakukan hanyalah, berusaha untuk melangkah. Selangkah demi selangkah untuk tetap hidup, memaksakan diri dengan harapan semua akan kembali seperti sedia kala, membaik, dan justru membahagiakan. Terdengar rumit dan berlebihan, bukan ? 
Tiba-tiba hadir memberi berita yang membingungkan, yang mungkin tidak akan seorangpun mengetahuinya. 

Ternyata, menulis masih menjadi cara yang cukup ampuh untuk mengutarakan. Meski tidak sebebas yang diinginkan, paling tidak sekelumit kepahitan ini aku bagi melalui guratan kata demi kata. Tidak ada harapan untuk dimengerti, hanya ingin dimaklumi. Sebab aku masih mencari. Ujungnya.


14.5.20

Mindset "Everything is going to be okay"

14.5.20 Posted by Agnes Devita , No comments
Apakah kalian pernah merasakan gelisah ? kecewa ? sedih? atas hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasi ?

Tulisan ini bisa jadi akan mewakilimu, atau barangkali tidak, yang terpenting adalah apa yang ku tuangkan kali ini adalah sebuah realita yang telah bahkan sedang terjadi. Kuharap siapapun yang membacanya dapat mengambil sebuah pelajaran maupun menemukan hal baik dalam tulisan ini. 

Sesuai dengan judul yaitu mindset "Everything is going to be okay", disini aku akan lebih memaparkan sebuah mindset yang selama ini aku gunakan dalam hidup. Ini adalah murni opini dariku dan hasil membaca dari berbagai sumber yang pernah kutemui, mungkin kalian akan menemukan beberapa kalimat yang pernah kalian baca, nah ituuuu aku juga baca dari situ juga wkwk.

Chill... tulisan ini tidak akan menjadi tulisan yang serius-serius amat, melainkan santai dan penuh makna. hiyaaaa. Jadi, apakah benar semua yang terjadi di dunia ini, dalam hidup kita akan baik-baik saja ? let's read my opinion. hihi.

Berpikir semua akan baik-baik saja bukan berarti kamu tidak melakukan apa-apa
Aku pernah sangat mengagumi seseorang yang sepertinya kalau dilihat-lihat dan diangan-angan "dialah jodohku" hahaha. Padahal, kenyataan berkehendak lain. Ternyata memang tidak mungkin aku bersatu dengan dia ciya ciya ciya (ngetik ini aku geli sendiri hahaha). Yang aku lakukan saat itu adalah mencoba melepaskan sesuatu yang tidak akan pernah aku kendalikan, yakni perasaan orang lain. Sehingga, aku berpikir bahwa jika memang tidak sesuai dengan harapan, aku menerima segala konsekuensi yang ada dan apabila terluka, aku yakin semua akan baik-baik saja.
Kita tidak bisa mengendalikan sikap, perasaan, bahkan apa yang orang lain pilih, namun kita bisa mengendalikan apa yang ada dalam diri kita, yakni bagaimana kita merespon hal-hal yang di luar kita.


Berpikir positif tidak sama dengan mindset semua akan baik baik saja
Pernah nggak kamu diminta untuk "udah mikir positif aja lah, gausah berlebihan" . Kesel nggak ? kalo aku sih iya haha. Tapi menurut aku, adanya pikiran negatif dan berlebihan itu valid dan nyata, kita boleh dan bisa merasakannya, tidak ada satupun orang yang bisa mengingkari itu. Namun, sebenernya apakah dalam hidup ini kita harus dituntut untuk berpikir positif terus menerus ? 
Bagiku, adanya pikiran negatif adalah untuk pengingat kita bahwa sesuatu yang terjadi memiliki plus minus, positif dan negatif. Pikiran-pikiran ini yang dapat menjadikan kita untuk melakukan sesuatu supaya tidak terjadi, atau istilahnya tindakan preventif apa yang bisa kita lakukan sebelum hal itu terjadi. Namun, kembali lagi, sesuatu yang berlebihan juga tidak baik. 
Poinnya adalah kamu boleh berpikir negatif dengan porsi secukupnya dan tetap berpikir bahwa apa yang kamu lakukan akan membawamu pada hal yang lebih baik dan kamu akan tetap baik-baik saja.


Berpikir semua akan baik-baik saja bukan tanda bahwa kamu menyerah, tapi tanda bahwa kamu paham ada beberapa hal yang tidak bisa kamu kendalikan, dan kamu lebih fokus terhadap hal-hal yang menenangkan serta menyenangkanmu.
Atas semua rasa sedih, kecewa, kegelisahan yang pernah terjadi kepadamu,
Atas seluruh luka, tangisan yang pernah kamu tuangkan,
Kamu hebat telah melewati itu semua
Ingat. semua akan baik-baik saja! Semangat.


Terimakasih sudah membaca tulisan randomku ini! see yaa!

24.4.18

#ACL2 - IPK Pertama

24.4.18 Posted by Agnes Devita , , , No comments
      

 Akhirnya teman-teman sekelasku merencanakan sebuah agenda, liburan bersama ke sebuah tempat yang sudah kami tentukan. Sungguh hati sudah membayangkan bagaimana kebahagiaan kami akan terpancar disana, namun pada kenyataannya hal tersebut sedikit melenceng  dari dugaanku sebelumnya. Alih-alih berangkat bersama kurang lebih saat itu lebih dari 40 orang yang ada, ternyata pada hari H, hanya 11 orang dari kelas kami yang ikut. wkwkwk. Meski aku sempat ragu, namun aku dengan segala keyakinan yang tersisa hehe, jadilah aku ikut saja. 

        Setelah liburan yang menyita waktu itu, mau tidak mau aku harus kembali pada realita yakni kuliah dan kerja. Bagaimana rasanya menjadi pekerja sekaligus mahasiswa ? Nano nano. Sudah sepatutnya memahami resiko yang akan diterima. Dari kurangnya jam tidur, mengatur waktu, mengerjakan tugas antara di tempat kerja dan kuliah, dan lain sebagainya. Aku bersyukur sekali karena sampai semester ini aku masih bisa bertahan. Di lain sisi juga, tugas yang diberikan belum terlalu menyita waktu, semua masih bisa dikerjakan sesuai porsinya selama masih bisa mengatur waktu dengan baik.
        Hingga pada saatnya aku menghadapi UAS (Ujian Akhir Semester) pertamaku...
     Aku merasa sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi UAS. Belajar dengan cukup (meski SKS xD), memahami poin-poin yang akan diujikan, yaa persiapan pada umumnya sih. Dan bagian yang aku tunggu-tunggu adalah hasil dari seluruh "jerih payah" ku selama semester 1 ini ditampilkan dalam bentuk transkrip nilai. Tidak muluk-muluk yang aku inginkan, yang terpenting adalah mendapat nilai yang pantas dari para dosen yang terhormat atas segala usaha yang sudah aku lakukan. 
         IPK pertamaku cukup memuaskan, di atas 3. Alhamdulillah untuk tahap awal perkuliahan. hehe rasanya lumayan lega ketika semester satu telah terlewati. Masih banyak "kejutan" yang akan aku terima dalam semester selanjutnya. Kesan selama semester satu ini, aku cukup tertegun ketika ada mata kuliah "Pengantar Ilmu Politik". Yang perlu diketahui adalah, aku sangat "buta" terhadap hal tersebut. Politik, kekuasaan, warga negara, isu terhangat tentang pemerintah, partai, dan semacamnya sungguh membuat otakku memaksa agar kembali "bekerja" lebih ekstra untuk memahami mereka. Menjadi kritis adalah suatu sebuah keharusan di dalam perkuliahan, tidak hanya di dalam kelas, namun juga di luar kelas. Memahami istilah istilah yang asing terdengar olehku, seperti fundamental, hirarki, dan beberapa istilah lain yang belum kuketahui.
    Menjadi pengalaman tersendiri bagiku untuk mendalami keilmuan tersebut, tidak hanya itu beberapa mata kuliah lainnya membuatku cukup "mikir keras", berfikir dalam artian aku harus kritis dan mampu mengolah kata dengan baik, apalagi jurusan yang aku ambil adalah komunikasi. Dalam jurusan ini, seluruh mahasiswa diharuskan untuk berani berbicara. WAJIB hukumnya :)))))))))). Jadi buat kalian yang piawai dalam berbicara di depan umum, atau yang pengin mendalami bidang komunikasi dan semacamnya, aku rekomendasikan sekali untuk mengambil jurusan ini. hehe promosi =D 
       Setelah cukup berbahagia melihat "i-pe-ka", hal yang sangat kutunggu ialah liburan semesteran hahaha. Kurang lebih selama 1 bulan aku off  kuliah, jadi selama itu aku memanfaatkan waktu untuk tidur =D hahaha, bercanda. Tapi emang bener kok :D . Selama itu pula aku bertanya tanya mata kuliah apa yang akan aku hadapi nanti....
       Ternyata di semester dua, beberapa "kejutan" yang telah disiapkan......




Cerita sebelumnya (#ACL 1 - Perkenalan)